Breaking News
Loading...
Monday, October 7, 2013

Munajad Takdir

3:21 AM
Do'a Jiwa

Setelah sebelumnya telah tuntas berbagai cerita tentang malam, pagi ini masih hadir sebuah rasa, kau bilang harapan yang selalu ku harapkan. Pagi itu masih seperti biasa, perjalanan waktu yang terus merubahku dan merubahmu, akhirnya kita tersekat, bukan karena jarak ataupun waktu. Mungkin kau terlalu suci, hingga selalu menutup diri, atau mungkin karena aku dan harapan semu yang pernah ku tulis dahulu...? kau jauh atau aku yang menjauh....?
Rutinitas itu berlalu, kebersama
an itu berlalu, aku hanya ingin memastikan, kupilih munajad kepada Tuhan. Aku tahu pagi itu, ataupun pagi-pagi sebelumnya kau tak akan keluar. Bisik-bisik kata terucap “Tuhan tunjukkan takdirmu, bila memang dia itu aku, sekarang buat dia keluar, entah dengan apa alasan, aku hanya ingin isyarat jika kita memang benar-benar harus dekat”. Kurang lebihnya seperti itu munajad pagi itu.
Jika takdir telah terukir siapa yang hendak melukir, diatas batas pikiran, diluar dugaan, pagi itu kau benar-benar keluar, Tuhan benar-benar memberi jawaban, isyarat bahwa kita benar-benar akan dalam satu takdir dan tujuan, meski saat itu kau masih jauh.
Itulah keyakinan, aku yakin dengan jawaban Tuhan, seberapapun kau mencoba berlari ikatan takdir tak akan lepas dari kendali.
Beribu kata tentang kita telah terucap juga tersurat, kedekatanmu dengan yang lain membuatku semakin yakin, untuk bersama kita butuh pengorbanan yang tidak hanya apa adanya.
Pagi itu tetap terkenang, untuk membuktikan kepada masa depan bahwa takdir dalam bacaan itu mungkin saja, kita mampu mengeja dan meyakininnya. Kini aku tahu, kau dekat denganya dan jauh dariku, namun dari pesan-pesan kecil dalam takdir, akhirnya kau akan menjadi milikku jua.

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer