Breaking News
Loading...
Monday, July 29, 2013

Berhenti Berharap

9:08 PM

note: ini puisi bukan punya saya. Tp punya seseorang yang sengaja tidak saya sebutkan namanya, dia bikin puisi ini udah lama, dan tak tahu puisi sebagus ini “menurut saya” ditujukan kepada siapaDulunya puisi ini ada di fbnya, entah apa yang memotifasinya sehingga mampu membuat puisi sebagus ini“menurut saya”, padahal selama ini dia tak pernah terlihat membuat puisi, hm.... selamat menikmati, semoga bisa membantu meluruskan sendi” rindu Anda. Agar menjadi kalem:D

Kubantu engkau meluruskan sendi-
sendi rindu
Yang mungkin sudah terlanjur
membeku

Ia tak seharusnya berumah dihatimu
Ya, semua orang berhak memilikinya
Tetapi kamu terlalu memaksakan
harap
Sehingga menjelma ratap-ratap

Aku tidak hendak meminjam waktu
Untuk menjadi pencipta takdir
Hanya, perasaanmu sudah telampau
menjadi ganggu
Dan aku terpaksa menelan getir

Bukankah berulang engkau
mendengar
Bukankah berkali engkau mengerti
“Cinta tidak harus memiliki’
Tapi, mengapa sakit hati kau biarkan
bersemi?
Seolah-olah engkau sudah
menggenggamku dalam kekang

Senyumku kau anggap imitasi karena
cemburumu
Mawar dan melatimu bukan aku
Yang engkau lihat layu lusa itu,
hanya metafora

Harus kukatakan ini:
Jangan lagi memupuk harap
Sebelum benihmu tinggi dan
mengakar
Sebab, akan semakin sakit dan
membuatmu terkapar

Aku lelah berpura-pura menjaga hati
Terkadang aku ingin membiarkannya
saja,apa adanya.
Tapi, aku tetap mencoba kalem
Agar engkau tidak terlalu kelam
Newer Post
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer