terimakasih kepada seseorang yang selalu memberiku inspirasi untuk terus menulis. aku ingin dekat denganmu. ketika kau akan pergi jauh, ku harap jiwamu masih tertinggal di sini untuk terus memberiku inspirasi. semoga apa yang kau cita-citakan menjadi kenyataan.
Sesuatu itu
tertulis ketika semuanya berubah dari cinta, benci, rindu, dan cemburu, yang
bercampur asa dan dilema, semuanya berubah dan pepatah berpetuah, “ cinta dan
benci itu berada dalam satu garis jikalau pada ujung yang satu terdapat cinta, maka pada ujung yang lain akan
menjadi benci,
jikalau pada ujung yang satu terdapat benci, maka pada ujung yang lain akan
menjadi cinta, dan itupun akan selalu bergerak merubah cinta menjadi benci dan
benci menjadi cinta.”
Aku dan dirimu, adakah tulisan itu akan benar menjadi judul sebuah buku
yang mengisahkan tentang aku dan dirimu.....? tentang aku dan dirimu, tentang
rasa, asa, cinta, cerita cinta yang melahirkan rindu, cemburu, tangis, tawa,
dan kadang pula dilema, secuil dari aku dan dirimu.
Kita, aku mulai serius bercerita, hm.... benarakah....? entahlah keyakinan
itu tidak bisa dihilangkan dengan keraguan, dan aku tak punya keraguan itu.
Kita tak sama-sama tahu, adakah ending yang bahagia antara kita, adakah kita
berakhir dengan selalu bisa bersama. Kita pun tak sama-sama tahu kapankah
takdir itu dituliskan, kita hidup, kita lahir, kita bertemu, kita kenal, kita
bersama, kita merasa, kita membenci, kita cemburu, kita berbisik, kita
berpisah, dan mungkin akan kembali bertemu.
“yang lama musnah masa pun berubah, di atas keping-keping keruntuhan
mekarlah bunga-bunga baru”. Ku lanjutkan kembali, masih tentang kita, aku dan
dirimu, kita berangkat dari arah, tempat, kota berbeda menuju kota yang sama,
di tempat yang sama, di rumah yang sama, dan menghadirkan rasa yang sama.
Pada waktu yang sama kita bertemu dan saat itu aku belum mengenalmu, dari
itu kita mulai sama-sama, sama-sama saling merasa, berbaur, bertabur,
berhambur, tertawa, bercanda, berjalan, mengeja, mengungkap, berbuat, cerita,
memaksa, berbagi, berlari, mencari, dan melahirkan rasa iri, cemburu, sakit dan
rindu, Kita mulai sama-sama.
Titik hidup terposisikan selalu sama, dari dengar, tahu, kenal, dekat,
merasa, jauh, dan kembali seperti semua. Titik hidup itu harus kita isi,
tergantung orangnya, kadang dengan selalu dengan rasa senang kadang juga
kesedihan.
Begitupun dengan aku dan dirimu, kita mulai saling dengar, aku mendengar
tentangmu dan kamu mendengar tentangku.
Beranjak menuju tahu, seiring berjalannya waktu aku mulai tahu tentangmu
juga paras wajahmu, begitu pula dengan dirimu yang sedikit-demi sedikit tahu
tentangku.
Berjalan lagi menuju titik kenal, takdir memang takdir kita tak pernah ikut
andil, dari titik dengar , tahu, membawa seseorang menjadi kenal, seperti aku
dan dirimu kini kita saling kenal tak terfikir dalam benakmu sebelumnya pasti
jika kiita akan bertemu dan saling mengenal diri, inilah takdir episode-episode
kehidupan ciptaan tuhan.
Perkenalan kita itu membawa kita menuju kedekatan semakin dekat hingga
terlalu dekat aku dan dirimu serasa satu aku dan dirimu tak lagi ada, kini
hanya ada kita yang jadi satu. Kedekatan itu membuat kita lebih saling
mengenal, becanda tertawa biasa sudah menjadi rutinitas bersama. Aku dan dirimu
memang terlihat dekat hingga cemburu itu menguat pada jiwa-jiwa yang menyimpan
cinta, dari kedekatan itu kita mendapatkan kebersamaan, kebiasaan, hingga kita
mendapatkan satu asa atau rasa.
Merasa, apa maksudnya....? dari kedekatan itu kita mulai saling merasa yang
selama ini mungkin masih tertutupi karena rasa pula. Kita masih sama-sama dari
kebiasaan kedekatan kita timbulkan rasa yang semua orang pasti sudah faham
semua. Rasa, dari hari ke hari terus bertambah dan pepatah berkata “Rasa itu
bisa di rasa dari besar rasa cemburunya”. Titik-titik kehidupan itu memang
harus kita isi entah dengan apapun atau diampun, dan masih di titik rasa,
semakin lama semakin kuat lebih dekat lebih berasa dan tak sedikit yang
mengakhirinya dengan sebuah rasa (cemburu).
Dari rasa itu terus berjalan dari dengar, tahu, kenal, dekat, merasa, dan
akhirnya terpisah jauh, kita pernah jauh, kita pernah dekat dan dengan takdir Tuhan
hidup selalu seimbang tetap berputar dari setiap sisi dari atas ke bawah dari
bawah ke atas, dari dekat menjauh dari jauh mendekat. Kini aku dan dirimu dalam
fase itu, titik hidup masih harus kita jalani dan kita isi. Dari kedekatan kita
waktu itu, dari perkenalan pertemuan kita waktu itu Tuhan menjalankan takdirNYA
dengan menjauhkan kita Tuhan menjalankan takdirNYA dengan memisahkan kita. Kita
cukup menjalaninya hiduplah seperti air tapi tak sekedar mengalir.
Aku dan dirimu, episode-episode telah berlalu kini telah sampai pada satu
jarak terpisah dan menjauh dengan rumus kehidupan kita cukup menanti dari
semula menuju kembali seperti semula.
Inilah hidup, semua akan terus berputar dalam kelengkapan, dengar, tahu,
kenal, dekat, merasa jauh, dan kembali (mendekat) seperti semula. Jalani saja
hidup hanya seperti itu, ada kalanya kita jauh, namun suatu saat kita akan di
dekatkan, ada kalanya kita di bawah, olehNYA kita akan berputar ditempatkan di
atas, ada kalanya kita terjatuh namun pada satu waktu kita akan tetap tegak dan
kukuh. semua orang sama, semua juga menjalani fase-fase hidup seperti kita,
dari dengar, tahu, kenal, dekat, merasa, jauh dan kembali seperti semula.
Mungkin kini kau masih mejauhiku namun tak butuh waktu lama jika Dia
berkehendak untuk kembali mendekatan kita. Aku dan dirimu, dirinya bagiku
pengganggu namun dalam takdir dia harus ada untuk menjadikan lika-liku
perjalanan hidup kita, dulunya aku ragu namun dalam munajatku Dia berkata aku
dan dirimu adalah satu.
Tunggu waktu yang terus berputar seperti sedia kala tak perlu waktu lama,
sabar dan tetap jaga jangan sampai ternoda. Aku dan dirimu, jalan setapak mulai
terlewati menunggu hari kembalimu di sini.
Mungkin akhir-akhir ini tak ada kata atau salam sapa, mungkin belakangan
ini kau terlihat lebih mesra dengannya, namun jika pada endingnya kau milikku,
aku adalah kamu dan kamu adalah aku.
Aku bukan memaksa namun hanya mengeja takdir Tuhan yang tertulis untuk
kita.
Aku dan dirimu, kembalilah ku tunggu.........
Sabtu 12-07-13
ngueri puol
ReplyDeletenginiki mwlu katagori tulisan opo mot, koq g jelas ngene,,,,,,
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletekategori curhatisme.....
ReplyDeleteseng nggenah th.....
Deletecinta dan benci itu beda tipis.
ReplyDeletemungkin cinta dan benci itu senyawa
DeleteSatu kesatuan yg tdk bsa dipisahkan....