Breaking News
Loading...
Friday, August 16, 2013

Ibadah Sunnah dan Wajib

9:20 PM

Dalam hadis Qudsi disebutkan bahw Allah swt. Berfirman, “Dan hamba-Ku akan terus beramal mendekatkan diri kepada-Ku dengan melakukan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Dan apabila Aku sudah mencintainya maka Aku (menjadikan) pendengarannya yang dengannya dia mendengar, penglihatannya yang dengannya dia melihat, tangannya yang dengannya dia menggenggam dan kakinya yang dengannya dia berjalan.” (HR Bukhori).
Mungkin anda bertanya, mengapa ibadah sunnah menjadi faktor lahirnya cinta Allah kepada pelakunya, padahal ibadah wajib jauh lebih penting dari pada itu, bahkan pahalanya juga jauh lebih banyak? Jawabannya, karena yang mendorong seseorang melakukan ibadah wajib itu kebanyakan karena rasa takut akan siksa apabila ia meninggalkannya. Sementara itu, faktor yang mendorong seseorang melakukan ibadah sunnah bukan karena rasa takut itu: karena meninggalkan ibadah sunnah tidak mengakibatkan seseorang disiksa,: melainkan karena ingin dekat dengan Allah swt. dan mendapatkan cinta-Nya lebih banyak lagi. Dengan begitu, semua keinginnannya akan terpenuhi.
Kalau ibadah sunnah saja mampu menjadikan Allah lebih cinta terhadap kita apalagi ibadah-ibadah wajib lainnya, hanya saja semuanya tergantung kepada niat, jangan pernah kita mengerjakan ibadah wajib semata-mata karena takut akan siksa-Nya karena kita meninggalkan ibadah wajib tersebut, tetapi melakukan ibadah wajib semata-mata karena-Nya. Inilah hakikat sebuah penghambaan dan peribadahan, semua disandarkan semata-mata karena Allah.

Mengenai hadis Qudsi di atas bukan berarti ibadah sunnah lebih di utamakan daripada ibadah wajib, semua tetap sama, hanya saja kita harus merubah niat, melakukan ibadah wajib bukan karena takut akan siksa-Nya karena kita meninggalkannya, tetapi melakukan ibadah wajib semata-mata karena-Nya.
Hukum mengerjakan ibadah yang bersifat wajib adalah mutlak untuk dikerjakan, artinya jika seseorang mengerjakannya maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, sebaliknya jika ia tidak mengerjakannya maka ia akan mendapat dosa.
Sedangkan mengerjakan ibadah-ibadah yang bersifat sunnah bagi seorang Muslim adalah anjuran yang sifatnya menambah, memperbanyak, menghias, mempercantik, atau menyempurnakan. Artinya, ibadah sunnah adalah penyempurna ibadah-ibadah wajib. Jika seorang Muslim mengerjakan amalan sunnah, maka ia tidak hanya mendapatkan pahala tetapi juga memperoleh kesempurnaan nilai atau hakikat mengabdi kepada Allah SWT. Jika ia meninggalkannya atau tidak mengerjakannya, maka ia tidak akan diganjar dengan dosa.
Seorang Muslim yang hanya mengerjakan ibadah-ibadah sunah dan meninggalkan ibadah-ibadah wajib hakikat pahala dan dosanya hanya Allah yang mengetahui. Namun, kalau boleh diilustrasikan, ia akan mendapatkan pahala-pahala dari ibadah sunah yang ia kerjakan tetapi ia juga mendapatkan dosa dari kewajiban-kewajiban yang ia tinggalkan.
Tentu saja, nilai pahala ibadah wajib lebih tinggi daripada pahala ibadah sunnah. Ibadah wajib tidak boleh ditinggalkan. Konsekuensi bagi yang meninggalkannya adalah dosa. Sedangkan ibadah sunnah, ketika kondisi memang tidak memungkinkan untuk melakukannya, maka tidak ada ancaman dosa bagi pelakunya.
Dari pengertian di atas dapat kita ambil banyak kesimpulan, antara ibadah wajib dan ibadah sunnah keduannya sama pentingnya, semuannya tergantung pada niatan seseorang.
Salam Merdeka


0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer