Breaking News
Loading...
Sunday, October 13, 2013

Membaca dan Menulis adalah pasangan sejati

6:44 AM

membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca berarti kita telah mengetahui apa yang telah terjadi di belahan dunia manapun.
Akan tetapi, dengan membacapun saya rasa masih kurang. Seseorang membaca berarti dia hanya menyerap apa yang telah tersedia pada buku yang ia baca. Dengan kata lain, otaknya hanya bekerja sekali. Yaitu bekerja untuk memahami apa yang telah ia baca. Imbangi membaca dengan menulis, karena membaca dan menulis adalah pasangan sejati, keduanya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Jika kita hanya membaca saja itu kurang baik, jika kita hanya menulis saja itu juga kurang baik, yang paling baik adalah kita membaca dan juga menulis. Semuanya saling barkaitan semuanya saling melengkapi, membaca dan menulis adalah pasangan sejati.
Semakin banyak membaca semakin banyak pula pengetahuan kita, semankin banyak membaca semakin banyak pula wawasan kita, semakin banyak membaca seharusnya semakin banyak pula yang kita tuangkan dari apa yang kita baca. Kita tak boleh hanya sekedar membaca tanpa mampu memperoleh kesimpulan dari apa yang kita baca, kita tak boleh hanya sekedar membaca tanpa memahami dari apa yang kita baca. Semakin sering kita membaca harusnya semakin sering pula kita untuk menulis. Karena menulis adalah cara untuk menuangkan suatu ide dari apa yang telah kita baca. Jangan hanya sekedar membaca, namun pahami apa yang telah kit abaca.
Menulis adalah alat untuk menuangkan apa yang telah kita baca. Membaca itu bagaikan air, dan otak kita bagaikan gelas atau bejana, semakin banyak yang kita baca, maka semakin banyak pengetahuan yang ada di memori otak kita, otak kita akan dipenuhi dengan ide-ide, pengetahuan-pengetahuan atau gagasan-gagasan yang kita dapatkan dari apa yang telah kita baca.
Semakin banyak air yang kita tuang semakin penuh gelas atau bejana yang kita punya. Kita perku menuangkan air yang ada di dalam gelas atau bejana tersebut, agar air yang lain dapat masuk, kita perlu menuangkan ide-ide yang ada di otak kita, agar ide-ide yang lain dapat masuk ke otak kita. Seperti itulah kaitanya membaca dengan menulis, semuanya saling melengkapi.
Walaupun kita banyak membaca, namun apabila otak kita telah penuh, maka apa yang telah kita baca tidak akan pernah bisa maksuk dalam otak kita. terus apa yang harus kita lakukan agar apa yang telah kita baca dapat masuk dalam otak kita?, caranya kita harus menuangkan terlebih dahulu ide-ide yang telah ada di dalam otak kita, setelah ide-ide itu telah keluar, barulah otak kita siap untuk menerima ide-ide yang baru lagi.
Seperti halnya gelas atau bejana tadi, kalau gelas itu telah full dengan air, maka air yang lain tidak akan bisa masuk, atau gelas tersebut sudah tidak bisa diisi lagi, karena kapasitasnya tidak cukup, untuk dapat memasukkan air yang belum dapat masuk ke dalam gelas tersebut, caranya kita harus menuangkan dulu air yang telah ada di dalam gelas tersebut, menyalinnya ke wadah yang lain, barulah air-air yang lain dapat kita masukkan ke dalam gelas yang telah kosong tadi.
Itu kalau untuk air, kalau untuk ide-ide, kita harus menuangkanya ke dalam tulisan terlebih dahulu, setelah ide-ide itu kita tulis barulah ide-ide yang lain dapat masuk kedalam otak/memori kita. Jadi membaca saja tidak cukup, kita juga perlu menuangkan apa yang telah kita baca, agar otak kita dapat optimal dalam menyerap wawasan dari apa yang kita baca.
Ingat, membaca dan menulis adalah pasangan sejati, atau bisa di katakana membaca adalah belahan jiwanya menulis. “Bila anda ingin sekali membaca sebuah buku tetapi belum ada yang menuliskannya, Anda harus menulis buku itu.” Tak ada lagi kata untuk tidak menulis, membaca menjadi akar dari terciptanya budaya menulis, membaca dan menulis menjadi sebuah aktivitas yang perkembangannya beriringan.
Menulis dalam Islam adalah “kewajiban” kedua setelah perintah untuk “membaca”. Menulis berarti menyimpan apa yang telah kita baca dalam sebuah media yang bisa diakses oleh siapa saja. Ingat, membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Menulis sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bahkan hal ini sudah dilakukan oleh nenek moyang kita jauh sebelum mengenal buku dan alat tulis. Menjadi pertanda bahwa aktivitas menulis bukanlah hal yang baru, dan menulis pun dapat dimulai dengan apa saja yang ada di depan kita. Menulis merupakan lahan yang potensial untuk digarap. Lebih dari itu menulis juga tidak harus identik dengan pendidikan yang tinggi.
Dengan tulisan, kita bisa berdakwah(menyebarkan kebenaran), mengajari, menyebarkan ide dan pemikiran, melontarkan gagasan, menyampaikan kritikan atau hanya sekedar memberi tanggapan. Sebaliknya, dengan tulisan seseorang bisa juga menyebarkan kebatilan, merusak moral, mem-provokasi, menghina, menghasut, memfitnah, dan berbagai propaganda yang akan membawa kepada kehancuran lainnya. Maka, diperlukan umat Islam yang lurus akidah dan mulia akhlaknya untuk terus menulis kebaikan-kebaikan.
Dengan tulisan, seseorang bisa mencoba merancang dan merumuskan bentuk peradaban dan masa depan impian atau kehidupan ideal yang didambakan.
Orang akan merasa puas jika dia telah mampu menuangkan apa yang ada di dalam fikirannya ke dalam asuatu tulisan. Kekayan materi bukanlah yang menjadi tujuan utama dari menulis. Kekayaan yang diperoleh bisa berupa kepuasan seperti yang diperoleh oleh Helvy Tiana Rosa yang rajin menyumbangkan royaltinya untuk kegiatan sosial. Dengan menulis ternyata manfaatnya tidak hanya bermanfaat untuk kita, tetapi orang lain juga menikmati hasilnya. Segudang manfaat diperoleh dari kegiatan menulis ini, baik menulis opini maupun karangan sejenisnya. Menulis sebagai upaya membebaskan ide yang kita miliki.
Pertama, dengan menulis, orang akan menganggap (menyadari) keberadaan kita.
Orang yang telah meluncurkan sebuah tulisan (karya tulis) dengan otomatis akan “tersebar” namanya dengan tersebarnya namanya tersebut, dia juga akan lebih banyak dikenal orang.  Bayangkan saja, orang yang sering menulis status di situs jejaring sosial (facebook, twitter, mig33 dll) saja mampu mendatangkan komentar – komentar yang menanggapi statunya tersebut. Dengan semakin banyaknya orang yang mengomentari statusnya, maka ia semakin dikenal orang.
kedua.Dengan menulis, kita mampu mengetahui watak/ karakter/ sifat  kita masing – masing.
Setiap orang mempunyai cirikhas tersendiri, dan cirri khas tersebut dapat diketahui dari karya tulisnya. Tulisan orang yang satu dengan orang yang lain pasti berbeda, karena mereka mempunyai cirikhas tersendiri dalam hal menulis.
Ketiga, dengan menulis tanpa kita sadari (atau memang benar – benar sadar), kita telah berbagi ilmu dengan para pembaca.
Disadari atau tidak, dengan menulispun kita otomatis telah mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari kepada para pembaca. Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa, membaca adalah jendela dunia. Dengan kata lain berarti kitalah pembuat jendela dunia tersebut, karena kitalah (para penulis) yang mengkreasikan buku yang kelak mereka (pembaca) baca.
Keempat, dengan menulis kita juga otomatis juga belajar bagaimana caranya mengarahkan seseorang untuk memahami apa yang ingin kita sampaikan.
Kelima, dengan menulis kita dapat menghibur / menyenangkan hati orang lain.
Keenam, dengan ,menulis kita secara otomatis juga telah membaca. Dan masih ada banyak lagi manfaat yang kita dapatkan dari menulis.
Begitu banyak manfaat yang kita dapatkan dari menulis, mari kita budayakan kegiatan menulis ini, yamng masih minim dilakukan oleh saudara-saudara kita. Untuk tetap produktif dalam menulis kita harus mempunyai metode, yaitu: pahami apa yang telah kit abaca, tulis apa yang telah kita pahami, dan baca apa yang telah kita tulis. Metode itu akan terus berjalan berputar tanpa ada hentinya. Tulis juga apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan, jangan hanya yang telah kita baca saja.
 “ Jika kamu bukan seorang anak raja atau ulama besar, maka jadilah penulis “
(Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali)




4 komentar:

  1. kalau ingin menulis ya harus banyak2 membaca.. membaca ibarat amunisi :)

    ReplyDelete
  2. baru mampir, nyimak aja
    gak tahu nih postingan terbaruku cerita yg kutulis awalnya main2 lalu spt serius cek blogku

    ReplyDelete
  3. hm.....
    trimakasih atas kunjunganya....
    insyaallah......

    ReplyDelete

 
Toggle Footer