Breaking News
Loading...
Friday, October 4, 2013

Menguap dari sudut Ilmiah

6:10 AM

Menguap adalah tindakan refleks dari kegiatan menghirup udara dan peregangan di gendang telinga diikuti oleh kegiatan menghembuskan napas. Menguap biasanya dihubungkan dengan kelelahan, ngantuk, stres, kelebihan kerja, kurangnya stimulasi, dan kebosanan.
Di dalam agama islam menguap merupakan sesuatu yang dibenci syariat, syaithan pun menyukainya. Terbukanya mulut karena sesuatu yang dibenci syariat ini adalah jalan masuk yang lapang bagi syaithan untuk mengganggu manusia. Syaithan bisa masuk ke tubuh manusia melewatinya. Oleh sebab itulah syariat memerintahkan kita untuk menutup mulut tatkala menguap. 
Hal ini sebagaimana telah disebutkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau bersabda yang artinya,
“Apabila salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya ia meletakkan tangannya di mulutnya karena syaithan akan memasukinya.” (HR. Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Adabul Mufrad).
Lantas bagaimana cara menutup mulut ketika menguap? Cara menutup mulut ketika menguap yang benar adalah menutupinya dengan punggung tangan, mengapa demikian? Udara yang keluar dari mulut mengandung banyak bakteri, sejalan dengan itu Rasulullah pun menganjurkan kepada seseorang agar tidak meniup atau bernafas pada makanan ataupun minuman, menutup mulut dengan punggung tangan berarti menghindari telapak tanagn kita untuk terkena bakteri.
Secara ilmiah membuktikan bahwa menguap itu memang tidak baik. Ternyata menguap itu sinyal dari tubuh mulai dari yang biasa hingga masalah serius. orang-orang menguap untuk berbagai macam alasan, tapi menguap juga tidak selalu berarti mengantuk, banyak sekali sebab seseorang menguap seperti yang sudah tertulis di atas.
menguap adalah salah satu tanda jumlah oksigen di dalam otak sedang menurun yang bisa membuat seseorang sulit konsentrasi. Tekanan darah rendah membuat kurangnya darah yang dipompa dari jantung dan jika darah yang dipompa oleh jantung semakin sedikit maka semakin rendah tekanan darahnya. Akibatnya jantung atau otak kekurangan pasokan oksigen dalam darah sehingga membuat seseorang sering menguap, pusing dan lelah.
Bagaimana caranya untuk menetralkan kembali oksigen dalam tubuh kita? Ternyata Bersujud mampu memperbanyak ogsigen pada otak kita. dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.

Menguap juga bisa menular
Menguap juga dipercaya merupakan aktivitas yang menular. Hanya dengan melihat seseorang menguap bisa membuat kita menguap. Bahkan hanya dengan membaca artikel mengenai menguap bisa membuat kamu menguap J.
Awalnya, para ilmuwan sendiri masih tidak dapat menjelaskan dengan pasti alasan mengapa kita menguap ketika melihat orang lain menguap. Namun, sekarang sebuah study terbaru sudah dapat menjelaskan mengapa menguap dapat menular dengan pengaruh yang sangat kuat. 
Penelitian ini menunjukkan bahwa ikut menguap ketika orang lain sedang menguap adalah tanda empati dan merupakan bentuk ikatan sosial. Sebab, penularan emosi tampaknya telah menjadi insting utama yang mengikat seseorang dengan yang lainnya, sehingga tampaknya menguap mungkin juga merupakan bagian dari hal tersebut. 
Seperti kita akan ikut tertawa dan menangis ketika sahabat kita melakukannya, menguap juga menular dengan cara yang serupa. Para ilmuwan telah berteori bahwa menguap yang menular adalah pengalaman bersama yang akan meningkatkan ikatan sosial. Secara khusus, dapat menyebarkan dan saling berbagi rasa stres atau rasa tenang pada suatu kelompok.


0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer