Breaking News
Loading...
Sunday, October 6, 2013

cemburu lagi

8:35 PM
aku Cemburu lagi

Dua yang berujung kekosongan
Tersimpan rapi dalam kesenangan
Berujar disetiap serat-serat puisi
Khafi, dan baru ku sadari dibulan mei

Dua yang membuatku cemburu
Ketika kebersamaan ini menjadi semu
Jabat tangan tak lagi kita temu
Apa lagi jabat hati
Sayang
Keyakinan berubah keraguan

dua yang menyentuhku
merubah iklim dan cuaca
panas dinginnya
menusuk qolbu-qolbu
yang masih basah dengan airmata

dua yang tak bisa ku artikan
atau artinya tak bisa aku temukan
di sana aku masih mengingatnya
betapa mesranya dirimu dengan dirinya

dua yang membingungkanku
membimbing membangun membuangku
membawa membuat membuaiku
tunduk layu dalam bualanmu

dua yang tak bisa aku lupa
ketika rangkaian kata-katanya
mampu meresahkanku
cerita-ceritanya yang akan dikenang selamanya
kekonyolan yang tak akan hilang begitu saja

dua yang tak hanya sebuah angka
di sana kau dilahirkan
cerita, derita, dan cinta
tak akan mudah terlupakan
ketika semua itu kau buat lebih berkesan
tentangku tentanmu tentang kita

dua yang setuju
setelah kekosongan itu berpindah tempat
terbagi menjadi satu per empat
tempat kau mengumpat
menyimpan cinta dalam serat

dua yang menjadi awal setiap rangkaian kata
dua yang ku tunggu
setelah perpishan itu

Dua...
Malam itu malam minggu
Langit berwarna kelabu
Bintang itu menghilang
rembulan itupun pergi
Dan aku berkata
Malam ini terasa sepi
Ada apa dengan hari ini

Dua......
Heningnya tak kunjung reda
Malam yang penuh dengan kemisterian
Mengigil dalam pandangan angin malam

Dua...
Tak hanya malam namun juga paginya
Mendung menyelimuti hari ini
Tanpa sang mentari
Rintik-rintik hujan turun teratur
Membuat pandanganku tentangmu menjadi kabur

Dua...
Membuatku bertanya-tanya tentang misteri di dalamnya
Dan ku temukan jawabnya di dalam dunia maya

Dua...
Kita mulai bersama
Kau suguhi aku secangkir kopi hangat
Kau aduk dengan tawa-tawa mereka yang melekat
Di sana di sini
Di ruang yang penuh kekonyolan ini
Kita merajut hati dengan cinta dan kebencian yang terilustrasikan

Bukan karena dua juga bisa mendua
Tetapi langkah-langkahnya
Di gang-gang bisu yang mampu menjawabnya
Terlontar di hamparan salju hitam
Kita menari bernyanyi dan berdendang

Dua...
Kita masih anak-anak
Belum pantas untuk saling menduakan
Tapi dua tetaplah dua
Kita ingat kawan
Dua itu
Yang mungkin aku dan kamu saling berebutan
Namun kita bersama-sama akan mendapatkannya
Dua yang akan kita bagi dua
Bersama tawa-tawa kita
Dua yang akan kita hidupkan lagi
Setelah dia mati suri.

Dua...
Satu dan sembilan itu berlalu
Meninggalkanku meninggalkanmu
Dalam rasa resah dan haru
Dan aku akhirnya yang cemburu

Dua...
Antara NYAWA dan TAWA
Tentang jiwa......
02, mei 2013

2 komentar:

 
Toggle Footer