Breaking News
Loading...
Wednesday, July 31, 2013

Srpihan-serpihan keajaiban cinta

3:30 AM

Saat raga ini berdua berbagi bersamamu, kakiku yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tanganku akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mataku akan menatap tajam lebih lama dari biasanya, hatiku akan lebih peka merasa lebih dari biasanya, lapisan tekat yang akan berubah seribu kali lebih keras dari baja, mulut yang akan selalu berdo’a lebih bermunajat dari biasanya.
Serpihan-serpihan keajaiban hati telah tertinggal di antara keindahan yang telah kita lewati, menyentuh hati ini, bersemayam di dalamnya. Aku masih bisa merasa, Serpihan-serpihan itu ada di sudut-sudut jalan perkampungan kala kakiku dan kakimu melangkah bersama, meski kata kenal belum begitu menyatu dalam diri kita. Di lorong-lorong sempit di teras depan rumah yang kita duduki berdua, aku tak akan lupa, Aku hanya sebatas kenal dan tahu namamu, aku hanya sebatas tahu bagaimana ciri-ciri dan cantiknya paras wajahmu, itu dahulu.
Serpihan-serpihan itu ada diindahnya keramaian disaat semua orang saling tawar menawar, aku tak akan lupa ketika kau bertanya dan dengan senang hati aku menjawabnya.
Serpihan-serpihan itu ada di indahnya ruang kecil, ya, terlalu kecil, kala kita saling bercerita tentang masa-masa yang telah terlupa, tentang rasa, tentang hati, dan siapa diri ini, kamar kecil itu tak akan pernah ku lupa.
Serpihan-serpihan itu ada di indahnya gang-gang bisu saat kita sedang mencari sesuatu, semuanya diam tak ada yang tahu, menelusurinya hingga ke pelosok-plosok dan berakhir di indahnya keraimaian kota, kita masih belum menemuinya, dan kau masih belum mau berkata “aku menyerah”, saat itu aku mengagumimu. Aku tak akan pernah lupa semua saat-saat raga ini bersamamu.
Ini yang terakhir kalinya, setelah kebahagiaan, kau ciptakan sebuah kesedihan, aku tak mampu, aku ingin menjauhimu. Ku mohon kau pergi, dan tinggalkan aku sendiri, hatiku tak mampu dan tak mau lagi untuk terus kau sakiti.
Kebersamaan adalah hal terindah meski perpisahan selalu mengiringinya. Cinta tercipta memang bukan untuk dimilliki, cinta ada untuk cinta itu sendiri.


0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer