Membaca dalam
Islam adalah “kewajiban” pertama sebelum perintah untuk “menulis”. Membaca
adalah hal yang sangat penting dalam memajukan setiap pribadi manusia maupun
suatu bangsa. Dengan membaca kita dapat memperluas wawasan serta pengetahuan
kita.

Banyak manfaat yang akan kita
dapatkan dari membaca, namun yang jadi pertanyaan adalah, kenapa di negara kita
minim sekali minat masyarakat untuk membaca?. Betapa pun besarnya manfaat dari membaca buku,
jika masyarakatnya kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya membaca buku,
terciptanya suatu peradaban yang lebih baik menjadi suatu keniscayaan.
Disamping faktor lain yang menjadi penyebab kurangnya minat baca, di antaranya
budaya menonton lebih mendominasi dari pada budaya baca, kurangnya sosialisasi
dari pemerintah tentang pentingnya membaca buku merupakan salah satu faktor
minimnya minat baca di masyarakat indonesia.
Orang besar itu selalu menyempatkan waktunya untuk membaca
buku, bahkan banyak dari mereka yang menargetkan untuk membaca berapa lembar
buku dalam satu hari, kenapa? Karena mereka tahu bahwa banyak sekali manfaat
yang akan mereka dapatkan dari membaca, bagi mereka buku adalah sahabat, yang
selalu menemani kemanapun mereka pergi, mereka tak akan merelakan waktunya
sia-sia tanpa membaca, dan itu yang belum di miliki oleh negara kita, kesadaran
untuk membaca masih minim sekali di masyarakat indonesia ini. minat baca
penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia.
Berdasarkan sejumlah
survei yang dilakukan oleh lembaga survei baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar negeri menunjukkan bahwa bangsa Indonesia masih rendah baik dari segi
kualitas maupun segi kuantitas minat untuk membaca dikalangan masyarakat.
Adapun beberapa laporan hasil survei maupun hasil studi yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1.
Laporan International
Association for Evaluation of Educational pada tahun 1992 dalam sebuah studi
kemampuanmembaca murid-murid sekolah dasar kelas IV pada 30 negara di dunia,
menyimpulkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-29 setingkat di atas
Venezuela. Peta di atas relevan dengan hasil studi dari Vincent Greannary yang
dikutip oleh World Bank dalam sebuah Laporan Pendidikan “Education in
Indonesia from Crisis to Recovery”
tahun 1998, hasil studi tersebut
menunjukan bahwa kemampuan membaca anak-anak kelas VI
sekolah dasar di Indonesia, hanya mampu meraih kedudukan paling akhir dengan
nilai 51,7% setelah Filipina yang memperoleh 52,6% dan Thailand dengan
nilai 65,1% serta Singapura dengan nilai 74,0% dan Hongkong yang memperoleh
75,5%. [1]
2.
Hasil survei UNESCO
tahun 1992 menyebutkan, tingkat minat baca rakyat Indonesia menempati
urutan 27 dari 32 negara.
3.
Hasil survei yang
dilakukan Departemen Pendidikan Nasional tahun 1995 menyatakan, sebanyak 57
persen pembaca dinilai sekadar membaca, tanpa memahami dan menghayati apa yang dibacanya.
4.
Statistik yang
dikeluarkan UNICEF didalam beberapa dasawarsa terakhir masih saja menempatkan
Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang penduduknya dalam
mengkonsumsi bacaan, baik berupa koran, majalah, maupun buku, tergolong relatif sedikit.(Wasil Abu Ali)[2]
5.
Berdasarkan laporan
UNDP tahun 2003 dalam (Human Development Report) 2003 bahwa
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks – HDI) berdasarkan
angka buta huruf menunjukan bahwa pembangunan manusia di Indonesia
menempati urutan yang ke 112 dari 174 negara di dunia. Sedangkan Vietnam
menempati urutan ke 109 padahal negara itu baru saja keluar dari konflik
politik yang cukup besar, namun Vietnam lebih yakin bahwa dengan membangun
manusianya sebagai prioritas terdepan akan mampu mengejar ketertinggalan yang
selama ini mereka alami.
6.
Berdasarkan data yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006 menunjukan,
bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan
kegiatan membaca sebagai sumber utama dalam mendapatkan informasi.Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,9%) dan/atau mendengarkan radio
(40,3%) daripada membaca koran (23,5%). (sumber:www.bps.go.id).
7.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat H.R
Agung Laksono, prosentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,01
persen. Artinya dalam 10.000 orang hanya 1 orang saja yang memiliki minat baca.
Itulah fakta yang telah
terjadi di Indonesia ini, padahal banyak manfaat yang akan didapatkan dari
membaca. Berikut adalah Beberapa manfaat yang akan diperoleh dari membaca:
1. Membaca dapat meningkatkan
kosakata Anda. Semakin sering kita membaca semakin
banyak pula kosakata yang akan kita dapatkan, tanpa kita sadari sekalipun kosakata akan tetap
bertambah seiring seringnya kita membaca.
2.
Membaca akan meningkatkan konsentrasi dan
fokus. Focus, itu yang perlu
dimiliki setiap orang, semakin kita focus semakin semakin cepat pula kita
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan atau cita-citakan. Seperti yang sering
kita lihat acara animal di TV, bagaikan
singa atau harimau yang sedang memangsa buruanya, andaikan dia tidak focus maka
dia tak akan pernah mendapatkan apa yang telah jadi buruanya, dia akan
kebingungan untuk memilih mangsanya, apakah domba yang
tua, atau yang muda, yang gemuk atau yang kurus, dan lain sebagainya. Dengan begitu banyaknya mangsa, namun singa
atau harimau itu tetap focus pada satu hewan buruanya, diantara ratusan hewan
yang ada, dia akan mengejar hewan yang telah dia fokuskan sampi mendapatkanya.
Seperti orang orang yang telah sukses, mereka bisa sukses karena focus pada
satu tujuan, tetap konsisten,
itulah yang mampu membawa kesuksesan. Raihlah
cita-cita dengan sering membaca buku.
3.
Membangun kepercayaan diri. Semakin banyak yang Anda baca, semakin banyak
pengetahuan yang Anda dapatkan. Dengan bertambahnya pengetahuan, akan semakin
membangun kepercayaan diri.
4.
Meningkatkan memori. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa jika
Anda tidak menggunakan memori anda, Anda bisa kehilangannya. Teka-teki silang
adalah salah satu contoh permainan kata yang dapat mencegah penyakit Alzheimer.
Membaca, walaupun bukan sebuah permainan, akan membantu Anda meregangkan “otot”
memori Anda dengan cara yang sama. Membaca itu memerlukan ingatan terhadap
detail, fakta dan gambar pada suatu literatur, alur, tema atau karakter cerita.
5.
Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan
kefasihan dalam bertutur kata.
6.
Meningkatkan kretivitas. Membaca tentang keanekaragaman kehidupan dan
membuka diri Anda terhadap ide dan informasi baru akan membantu perkembangan
sisi kreatif otak Anda, karena otak Anda akan menyerap inovasi tersebut ke
dalam proses berfikir Anda. Yang terpenting membaca dapat merubah kita dari
yang tidak tahu menjadi tahu.
Begitu banyak manfaat yang
didapatkan dari membaca, namun kesadaran minat baca bagi masyarakat indonesia masih sangat minim sekali, mereka lebih disibukan
dengan kegiatan mengunjungi tempat-tempat hiburan, menonton televisi atau
membaca SMS yang tidak begitu penting, dari pada membaca buku atau yang lainya.
Kegiatan pembudayaan membaca merupakan sebuah proses panjang
bukanlah sesuatu yang instant, butuh waktu lama untuk merubah seseorang dari
tidak suka membaca menjadi suka membaca. Budaya membaca harus ditegakkan di
negara indonesia agar kita tidak tertinggal jauh dari negara-negara yang
lainnya. Mulai dari sekarang mari kita gerakkan budaya indonesia cinta baca,
untuk meningkatkan wawasan serta pribadi bangsa. Jangan biarkan negara kita
tertinggal dari negara-negara lainnya.
dengan membaca kita akan tahu segalanya
ReplyDeletenah, dari itu mas, harusnya membaca harus dibudayakan di masyarakat kita
ReplyDeletesalah satu kejeniusan Bpk B.J Habibi adalah beliau cinta baca, bahkan sehari
saja beliau membaca kira" sebanyak 900 halaman....
wah sangat bermanfaat kk dan bnr apa yang kk bilang (y)
ReplyDeletehm...
ReplyDeletetrimakasih atas kunjungannya....
ayo, terus membaca
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.