Organela Cinta
“Mengungkap Rahasia Cinta Seorang Ibu”
Judul: THE SECRET of MOTHER
Penulis: TAUHID NUR AZHAR, EMAN
SULAIMAN
Cetakan: I, MEI 2010
Penerbit: MADANIA PRIMA
Tebal: XIV + 176
Cinta seorang
ibu kepada buah hatinya tidak akan bisa diurai dengan keindahan kata-kata,
tidak dapat pula dirangkai dalam definisi makna. Cinta seorang ibu kepada buah
hatinya adalah manifestasi sifat Rahman
dan Rahim Allah swt. yang ada pada
diri seorang ibu. Cinta seorang ibu merupakan cinta yang tak bersyarat “unconditional love” . Cinta sang ibu adalah cinta “walaupun” bukan
cinta “karena”. Sang ibu akan tetap mencintai anak-anaknya “walaupun” anaknya
tidak tahu terima kasih. Sang ibu akan tetap mencintai anak-anaknya “walaupun”
anaknya sering menyakiti. Sang ibu akan tetap mencintai anak-anaknya “walaupun”
anaknya selalu menyusahkan dan kerap mengabaikan. Demikian besarnya jasa
seorang ibu, sampai-sampai Rasulullah saw. menegaskan bahwa apa pun yang
diberikan seorang anak kepada ibunya tidak akan pernah mampu untuk membalas
budi baiknya. Namun, apakah kita mengetahui bahwa seorang ibu ternyata
mewariskan keistimewaan luar biasa bagi buah hatinya?.
Penlitian
biologi molekuler terbaru membuktikan bahwa seorang ibu mewariskan 75 persen
unsur genetiknya kepada anak. Oleh karena itu, sifat baik, kecerdasan, sserta
kesalehan seorang anak sangat ditentukan oleh karakteristik ibunya. Di dalam
sel-sel manusia terdapat mitokondria, sebuah organel yang mempunyai fungsi
sangat setrategis. Mitokondria merupakan bagian sel yang tugas utamanya adalah
memproduksi bahan kimia tubuh yang bernama Adenosin
Tri Phosphat (ATP). ATP inilah yang menjadi sumber energi bagi manusia
ketika dia bereaksi.
Mitokondria ini
hanya diwariskan oleh ibu kepada sang buah hati yang berasal dari sel telur.
Inilah organel cinta seorang ibu yang menghubungkan buah hatinya kepada Allah
dan alam semesta. Tanpa mitokondria, hidup menjadi hampa, tidak ada energi yang
mampu menggelorakan semangat, hingga meskipun kita punya telinga, mata, hidung
dan indra lainnya, kita tetap tidak akan mampu mendengar, melihat, mencium dan
merasa jika ibu tidak mewariskan mitokondrianya kepada kita. Tanpa mitokondria
dalam sel-sel mata, kita akan buta. Tanpa mitokondria dalam sel-sel telinga,
kita akan tuli. Betapa pentingnya mitokondia yang diwariskan ibu kepada buah
hatinya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kontak batin antara ibu dan
buah hatinya sangat kuat dan instens.
Buku ini tidak
hanya mengunggakap rahasia yang terdapat pada seorang ibu, namun manusia,
laki-laki maupun perempuan. Tema-tema yang disuguhkan dalam buku ini merupakan
hasil perenungan terhadap fenomena-fenomena yang ada dalam diri manusia.
Mengapa menusia memiliki rasa cinta dan kasih sayang sehingga ia mau berkorban
untuk sesamanya?, merasa tenang kala berada di samping kekasihnya?, dan
senantiasa mengingat namanya?, mengapa seorang wanita cenderung besifat
monogami daripada poligami? Mengapa manusia harus melewati tahapan-tahapan
tertentu dalam kehidupannya (titik-titik kehidupan), mulai dari bayi, anak-anak,
remaja, dewasa, hingga menjadi tua renta?, apa pula yang harus dilakukan agar
tahapan-tahapan tersebut bisa dijalani secara sempurna?.
Banyak hal baru
yang akan kita temui dalam buku ini. Buku ini juga akan mengungkap secara
ilmiah dibalik sebuah hadits, mengapa Rasulullah menyebut ibu tiga kali ketika
seorang sahabat bertanya mana yang harus diprioritaskan seorang anak, apakah
ibunya atau bapaknya, maka beliau pun menjawab, “ibumu, ibumu, ibumu..... lalu bapakmu”. Dan masih banyak hadis yang
akan diungkap kebenarannya secara ilmiah oleh buku ini.
Buku ini benar-banar
akan membawa kita memahami keberadaan energi cinta yang mampu menembus dimensi
ruang dan waktu. Disajikan dengan renyah, ilmiah dan menggugah........
0 komentar:
Post a Comment