Fenomena
mengagumkan terjadi di Srilangka. Dimana seorang pria mampu mengeluarkan air
susu, dan air susu yang dikeluarkan sama dengan air susu yang diproduksi oleh
para wanita. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Mungkinkah pria bisa mennyusui?
Bukankah pria tidak memiliki hormon prolaktin yang berfungsi memproduksi air
susu sebagaimana wanita?
Pria ini
benar-benar mampu mengeluarkan air susu. seorang ayah bisa menyusui anaknya
yang masih bayi. Hal itu terjadi ketika ibu dari bayi tersebut meniggal dunia.
karena tidak adanya uang untuk membeli susu, juga tidak ada wanita yang mau
untuk menjadi ibu susuan, terpaksa sang ayah menggantikan posisinya.
Bagaimana hal itu dapat terjadi? Sebenarnya, kaum bapak pun
memiliki hormon prolaktin, akan tetapi sangat sedikit, sehingga tidak mencukupi
untuk memproduksi air susu. Meskipun
demikian, ketika cinta sudah berbicara, sesuatu yang tampaknya tidak
mungkin bisa menjadi mungkin.
Cinta dan kasih
sayang yang membuncah, mendorong terjadinya perubahan hormonal dalam tubuh sang
ayah. Hormon cintannya menjadi aktif, kadar oksitosin dan fenilatilamin dalam
tubuh menjadi naik secara signifikan. Hal inilah yang kemudian merangsang
prolaktin untuk menghasilkan air susu.
Hal ini merupakan
fenomena aneh dan langka, namun tidak ada yang tidak mungkin, dengan kuasa
Allah, semuanya akan terjadi apa yang dikehendaki untuk terjadi.
Ketika dalam
keadaan terpepet, terdesak, hormon-hormon yang ada pada tubuh seseorang akan
meningkat drastis, sehingga hal-hal yang terlihat tidak mungkin menjadi sangat
mungkin. Ha ini tak jauh dari istilah the power of kepepet. Dimana dalam
keadaan terpepet seseorang akan jauh berbeda dari biasanya. Semua kemampuan
yang dimilikinya akan keluar tanpa meereka sadari.
Dalam keadaan
terpepet, tanpa disadari ayah dari bayi ini mampu mengaktifkan hormon
oksitosinnya, sehingga merangsaang hormon prolaktin yang dia miliki untuk dapat
memproduksi susu, padahal hormon prolaktin sangat minim sekali pada tubuh pria,
namun karena rasa cinta kasih yang membuncah, hal yang mustahil menjadi
mungkin. Namun tidak semua pria bisa melakukan hal ini, tanpa adanya rasa
ikhlas dan ketenangan jiwa atau tidak mengalami gangguan stres mental aupun
fisik, hormon-hormon yang ada pada tubuh tidak akan bisa aktif dengan sempurna.
Bahkan dewasa ini
banyak ibu yang air susunya tidak dapat keluar, sehingga banyak dari bayi-bayi
di akhir zaman ini minum tidak dari susu ibu. fenomena yang terjadi di
Srilangka ini sangat bertolak belakang dengan fenomena yang sekarang ini
terjadi. Tak sedikit ibu dari para bayi yang tidak mau atau mampu menyusui
bayinya, karena ada gangguan yang terjadi dari produksi ASI itu sendiri. jika
di kaitka dengan keterangan sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa, dewasa ini
banyak ibu yang ketika mengandung atau melahirkan anaknya tanpa di sertai rasa ikhlas, serta banyaknya gangguan jiwa,
atau tekanan batin yang di alami oleh sang ibu, sehingga hormon oksitosinnya
tidak dapat teraktifkan, dan mennyebabkan hormon prolaktin tidak dapat
memproduksi susu, padahal jika dibandingkan, hormon prolaktin wanita lebih
banyak dari pada pria, namun karena ada gangguan yang terjadi pada wanit,
hormon prolaktin yang melimpah tetap saja idak dapat memproduksi ASI dengn sempurna.
hal ini sangat
mengkhawatirkan, dimana ibu tidak menyusui anaknya seakan-akan menjadi trend
yang memang diharapkan oleh para
ibu. kurangnya rasa kasih sayang, ikhlas, tenang serta senang membbuat kerja
hormon prolaktin tidak maksimal, akibatnya seorang ibu tak bisa mengeluarkan
ASI meskipun kadar hormon prolaktin yang mereka miliki sangat banyak.
Jangan sampai hal
seperti ini menjadi trend di negara kita, jangan sampai anak-anak kita menjadi
anak kaleng, krena setiap harinya tidak minum ASI, tapi minum susu kaleng. Yang
pasti, perbedaan akan terlihat antara anak yang minum ASI dengn anak yang minum
susu kaleng.
Intermezzo....
Hormon prolaktin
adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis
bagian depan. Hormon ini ada pada pria maupun wanita. Akan tetapi prolaktin
banyak terdapat pada ibu, khususnya yang sedang mennyusui, karena hormon ini
adalah hormon perangsang kelenjar susu untuk menghasilkan susu.selain itu
hormon prolaktin juga diproduksi oleh plasenta.
Kadar normal
hormon prolaktin dalam darah sekitar 5-10mg/ml. Sekresi hormon prolaktin
meningkat pada masa hamil, stres fisik atau mental, seta pemberian hormon
esterogen dengan dosisi tinggi.
Pada wanita,
hormon ini bekerja lebih dominan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah
merangsang kelenjar-kelenjar air susu pada payudara agar memproduksi air susu
bagi bayi. Dengan adanya aktivitasmenyusui dari bayi ini maka hormon prolaktin
akan ikut bekerja dengan sempurna. selain itu, hormon prolaktin bekerja menghambat
terjadinya siklus menstruasi selama menyusui, sehingga ibu-ibu yang seara aktif
menyusui bayinya akan mendapatkan kembali menstruasi agak lama, sekitar 6 bulan
sampai satu tahun.
Prolaktin akan
berada pada peredaran darah selaa 30 menit setelah di hisap, sehiingga
prolaktin merangsang payudara dan menghasilkan air susu untuk diminnum
berikutnya. Semakin banyak air susu yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula
produksi air susu yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya, semakin jarang bayi
menghisap air susu, maka semakin sedikit pula air susu yang
dihasilkan.Prolaktin umumnya dihasilkan ada malam hari, sehingga menyusu pada
mlam hari dapat membantu mempertahankan produksi air susu.
Tingginya kadar
prolaktin dalam darah dapat menyebabkan ketidak suburan/infertil, baik pada
wanita maupun pria. Pada wanita, dapat terjadinya ovulasi, haid yang siklusnya
panjang, bahkan bisa sampai tidak haid.
Fungsi hormn prolaktin:
-berperan dalam
pembesaran alveloi dalam kehamilan
- mempengaruhi
nisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi.
-menstimulasi sel
dalam alveoli untuk memproduksi susu.
-mengatur
metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat tubuh ibu dapat dikurangi dan
dialirkan ke janin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengeluaran prolaktin:
1.
Nutrisi.
2.
Temperatur,
peningkaatan suhu lingkungan selama satu ja dari suhu 27 derajat celcius
menjadi 45 derajat celcius meningkatkan prolaktin sebanyak 53%.
3.
Stres.
4.
Tekanan
batin.
5. Olahraga
yang berat, dll.
0 komentar:
Post a Comment