Breaking News
Loading...
Thursday, October 10, 2013

Se-Bulan yang Lalu

6:24 AM

se-bulan yang lalu
tak terasa, rasanya baru kemarin, baru sehari kemarin, satu jam kemarin, satu menit kemarin, bahkan sedetik kemarin. detik-detik memang telah lalu, meninggalkan jejak kenangan, lupa, mungkin aku terlalu disibukkann dengan duniaku sendiri. satu bulan berlalu, detik-detik kehadiranmu lenyap, suara-suaramu senyap. tak terasa bulan telah berlalu, sembilan sepuluh berganti ke sembilan lagi.
se-bulan yang lalu
sajak-sajak masih sempat kubuat, mengalirkan takdir kehidupan dengan ribuan serat. kau hendak pergi, membawaku pada pertemuan semu, takdir yang lain merekam satu pembicaran, yang mungkin aku atau kamu tak akan pernah melupakan, waktu itu takdir pertama kita bertemu.
"kau percaya tentang mimpi" kau mulai meraba takdir, aku mulai merabamu.
"aku ingin keliling dunia, menjadi duta besar indonesia di negeri sana, aku suka jelajah, hati-hati akan ku jelajahi hatimu." lanjutmu bercanda.
"biar ku baca" aku mulai menanggapi takdir.
"2013, satu tahun lagi" aku melanjutkan.
"hm.... bulan februari...?" suaramu antusias.
"bukan, bukan, 9,9" aku menyela.
"yakin" kamu memastikan.
"tunggu saja takdir itu untuk sampai pada waktunya." ucapku penuh keyakinan.
kita mulai meraba, kau mulai menjelajahi hatiku, tak terasa senyum-senyum itu menghiasi takdir "hari ini dan hari itu".
"kau itu.........." aku mulai membacamu
"benarkah....?" tanyamu memastikan.
"hm..... ayo jujurlah."
"apa kau Tuhan?" tanyamuu heran.
"hahahah" tawaku spontan, "jangan bilang kalau apa yang ku katakan tadi itu benar."
"hahahaha" tawamu menyusuri sendi-sendi takdir. "ya, ya, aku percaya."
kini takdir itu benar-benar datang, tak terasa bulan-bulan itu berlalu begitu saja.

satu detik berlalu lagi, satu menit berlalu lagi, satu jam berlalu lagi, satu hari berlalu lagi, satu minggu berlalu lagi, dan se-bulan yang lalu, kau pergi, satu bulan berlalu lagi tanpamu.

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer