semuanya benar-benar berubah, tak seperti
yang di harapkan, “ah manusia. dia benar-benar tak percaya,
manusia, jangan jadi kacang yang lupa kulitnya, itu
durhaka namanya.” dia membatin, tak terasa matanya sembab
karena butiran hangat yang mulai berguguran.
“adakah ini ucapan terimakasihmu untukku, ya, kita
memang telah lama berpisah, takpernah mengirim kabar atau sekedar salam, tapi
bukan berarti persahabatan kita menjadi hilang.”
aku tahu kini dirimu berbeda dengan yang dulu,
kau telah mendapatkan apa yang kau cari selama ini, dari ekonomi aku akui aku
berbeda jauh darimu, dari segi wajah aku memang
tak secantik dirimu, dari kecerdasan aku memank sepandai dirimu, tapi ku mohon tolong hargai
sahabatnu ini, apa kau lupa ketika kita
bersama menyatukan jari
kelingking kita dan berucap “best friend forever,” apa kau juga sudah lupa jika kekayaan dan jabatan tak
akan membuatmu hilang dari dirimu yang sebenarnya.”
“aku akui kini aku yang membutuhkanmu,
namun bukan berarti kau menjadi satu-satunya orang yang ku butuhkan dalam
hidupku, kawan, jangan menjadi kacang yang lupa kulitnya atau pagar yang makan
tanaman. ingat kita dulu pernah bersama untuk sebuah cita-cita luhur, dalam
janji kita tak akan pernah kabur.”
“aku tak tahu perasaanmu, tapi
pasti kau tahu apa yang ku rasakan, aku tak mengerti, benar-benar tak mengerti,
dalam derajat luhurmu jangan menjadi orang yang sombong dan lupa diri. ingat
pada saatnya aku akan melebihimu, bersiaplah kau untuk mintamaaf kepadaku.”
“sakit ini masih bisa ku tahan
untuk mencapai derajat tertinggi dalam kehidupan. aku akan mengunggulimu, kini
kau boleh jual mahal kepadaku atau sekedar tak menghiraukanku sekedr tak mengangapku
ada, pada saatnya kau akan mencariku dan mencari keberadaanku.”
“kawan aku hanya bisa mengingatkan, cepatlah berubah sebelum takdir merubahmu. hargai jiwa-jiwa yang menghargaimu.”
luar biasa
ReplyDeletepreketek.........
Deletehahahaha
ReplyDeletepacarnya tetangga?
g punya pacar ,as brow...